Skip to main content

Membuat Media Center Sederhana dengan Android dan Raspberry Pi

Sudah lama sekali saya memiliki dan bereksperimen dengan Raspberry Pi. Dari mulai sekedar membuatnya sebagai media center dengan XBMC sampai dengan memaksanya menjadi server SMS Gateway dengan Gammu dan Kalkun. Kini, karena kebutuhan keluarga kusam kecil ini, saya harus membuat media center sederhana yang mengkoleksi semua file video, film, dan foto yang ada sehingga bisa diakses dari berbagai perangkat.

Tujuan utama dari tutorial ini adalah membuat sebuah media center yang akan mengumpulkan semua file-file multimedia dan mudah diakses dengan perangkat Android yang kami miliki.

raspi

Yang harus anda siapkan untuk mengikuti tutorial ini antara lain:

  • Raspberry Pi

  • Koneksi Intranet/Internet, syukur kalau punya access point sendiri

  • Perangkat Android

  • USB Flashdisk

  • MicroSD/SD Card > 1GB


Saya bagi tutorial ini dari langkah paling mendasar, menyiapkan raspberry pi sampai dengan memutar video klip di Android dengan file yang berasal dari media center kita.

Menyiapkan Raspberry Pi


Siapkan raspberry pi anda, pasanglah SDCard/MicroSD yang siap diinstalli sistem operasi khusus Raspberry Pi. Saya merekomendasikan untuk menggunakan MINIBIAN (Mini Raspbian).

Anda bisa mengunduh Minibian dari Repo UNNES: http://repo.unnes.ac.id/iso/raspberry-pi/minibian.tar.gz (180MB).

Unzip file minibian.tar.gz sehingga menjadi file 2013-10-13-wheezy-minibian.img. Kemudian burn file tersebut ke MicroSD/SDCard dengan perintah (khusus Linux dan Mac OS):

[sourcecode language="bash"]
sudo dd bs=1m if=/path/ke/file/2013-10-13-wheezy-minibian.img of=/dev/sdbX
[/sourcecode]

dengan /dev/sdbX adalah devais SDCard yang anda tuju.

Tunggu sampai proses installasi ke SD Card selesai.

Update Raspberry Pi/Minibian


1. Pasang SDCard ke Raspberry Pi, colokkan kabel HDMI, keyboard, dan kabel LAN. Nyalakan dengan menancapkan USB power supply ke Raspberry Pi. Silakan tunggu proses loading OS Minibian sampai selesai.
2. Loginlah sebagai root dengan password: raspberry.
3. Update repository Minibian dengan perintah:

[sourcecode language="bash"]apt-get update[/sourcecode]

Pastikan Kabel LAN tersambung dan anda punya Kuota internet yang CUKUP

4. Upgrade semua software yang mungkin dibutuhkan dengan perintah:

[sourcecode language="bash"]apt-get upgrade[/sourcecode]

tunggu sampai proses selesai.

Pasang Library Pendukung


Untuk memenuhi kebutuhan, silakan pasang library automount USB dan dukungan filesistem NTFS di Minibian dengan cara:

1. Install software ntfs-3g dengan perintah:

[sourcecode language="bash"]apt-get install ntfs-3g[/sourcecode]

2. Install software autofs untuk keperluan automounting USB:

[sourcecode language="bash"]apt-get install autofs[/sourcecode]

3. Edit file '/etc/auto.master' dengan perintah
nano /etc/auto.master

.
4. Tambahkan sintaks berikut di bagian akhir file, sehingga menjadi:

[sourcecode]
+auto.master
/media/ /etc/auto.ext-usb --timeout=10,defaults,user,exec,uid=1000
[/sourcecode]

5. Simpan dengan mengklik tombol Ctrl + O dan Ctrl + X untuk keluar.

Install dan Setting Samba Server


1. Install samba server dengan perintah:

[sourcecode language="bash"]apt-get install samba samba-common-bin[/sourcecode]

2. Edit file '/etc/samba/smb.conf' dengan perintah
nano /etc/samba/smb.conf

.
3. Tambahkan sintaks berikut pada bagian akhir file tersebut:

[sourcecode]
[Multimediabox]
comment = Multimedia Box
path = /media/ext/share
valid users = @users
force group = users
browsable = yes
create mask = 0660
directory mask = 0771
read only = no
[/sourcecode]

4. Restart samba server dengan perintah:
[sourcecode]/etc/init.d/samba restart[/sourcecode]

5. Tambahkan user password pengakses media tersebut:

[sourcecode]
useradd userku -m -G users
passwd userku
smbpasswd -a userku
[/sourcecode]

6. Automount harddisk /dev/sda1 (atau partisi lainnya) ke folder yang akan dishare. Edit file '/etc/fstab':

7. Tambahkan sintaks:

[sourcecode]
/dev/sda1 /media/ext/share auto gid=backups,uid=backups,noatime 0 0
[/sourcecode]

8. Simpan file tersebut.
9. Tancapkan USB Flashdisk ataupun Harddisk Eksternal anda ke Raspberry Pi.
10. Reboot

Sampai pada langkah ini, seharusnya server samba pada Raspberry Pi sudah berhasil disetting dan dapat diakses dengan user: userku dan siap diakses dari Android.

raspberry-minibian-samba

Memasang BSPlayer dan Memutar Video dari Raspberry Pi


Silakan install aplikasi BSPlayer atau aplikasi pemutar file multimedia lain yang mendukung protokol Samba. Pada contoh kali ini, pada BSPlayer silakan pilih mode untuk menampilkan library dari LAN.
bsplayer-1

BSPlayer akan menscan jaringan dan akan mengenali IP Address server samba/raspberry pi kita. Silakan edit koneksi tersebut dengan memasukkan username dan password.
bsplayer-2

Klik pada nama server yang dituju, browser pada folder yang disediakan. Pilih videonya, seharusnya sudah bisa diputar.

bsplayer-3

Selamat mencoba!

Comments

Popular posts from this blog

How to Install Traefik in Debian (Without Docker)

 Download the suitable version of Traefik for your system from here: https://github.com/traefik/traefik/releases as an example, we'll be download the linux 64 bit version: wget https://github.com/traefik/traefik/releases/download/v2.8.7/traefik_v2.8.7_linux_amd64.tar.gz extract those package: tar -xzvf traefik_v2.8.7_linux_amd64.tar.gz set the traefik as executable and move the traefik binary to linux bin folder

Create AdminLTE Dashboard with NextJS

Sure, you can create an AdminLTE dashboard in a Next.js project using TypeScript. Here's a step-by-step guide:  Create a Next.js Project with TypeScript:  If you haven't already, create a new Next.js project with TypeScript by running the following commands: npx create-next-app my-adminlte-dashboard --use-npm --typescript cd my-adminlte-dashboard Install Dependencies: 

Cara Disable Antimalware Service Executable di Windows 10

Disadari atau tidak, Windows 10 (dan juga windows-windows lainnya) hadir dengan banyak sekali aplikasi bloatware (aplikasi yang tidak perlu-perlu amat dimiliki oleh end user). Contohnya, adalah aplikasi yang seharusnya sudah tergantikan fungsinya oleh antivirus, seperti Antimalware Service Executable . Aplikasi ini dicurigai membuat Windows 10 mengalami inefisiensi memori/RAM, memakan resource yang tinggi, dengan Load yang tinggi (tanpa limit terkadang). Nah, berikut adalah cara men-disable nya: Tekan tombol Windows + I untuk membuka apliaksi Windows Setting. Pilih icon menu Update and Security Pilih lagi menu disamping kiri Windows Security Pada jendela baru yang muncul, ada pilihan Virus & Threat protection Klik ini Lalu matikan proses Real-time protection tersebut. Dengan Regedit. Buka dialog regedit, Windows + R dan ketik ‘regedit’ Cari Folder regedit ini HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Policies\Microsoft\Windows Defender Buat sebuah DWORD baru dengan klik kanan