Sunday, January 31, 2021

Raspberry Pi Pico Dirilis, Pesaing Kuat Arduino?

 Pegiat IoT awal tahun ini tampaknya dibuat kaget oleh Raspberry Pi Foundation. RPi Foundation merilis sebuah board baru dengan nama 'Pico'. Seperti namanya, pico berarti 'lebih kecil', ukuran dari RPi Pico ini juga kecil sekali, dengan harga yang sangat murah. Cuma 4 dollar (sekitar 60ribuan).

Raspberry Pi Pico adalah produk pertama dari Raspberry Pi Foundation yang berada di kelas Microcontroller. Harganya hanya 4 dollar US. Memakai chip RP2040, sebuah chip baru yang didesain oleh mereka. Berikut adalah spesifikasi dari Raspberry Pi Pico ini:

  • CPU – RP2040 microcontroller chip. Dual-core Arm Cortex-M0+ processor, flexible clock running up to 133 MHz
  • SRAM – 264KB on-chip
  • Form factor – 21 mm × 51 mm
  • QSPI Flash – 2MB on-board
  • Interfacing – 26 multifunction GPIO pins, including 3 analogue inputs
  • 2 × UART, 2 × SPI controllers, 2 × I2C controllers, 16 × PWM channels
  • 1 × USB 1.1 controller and PHY, with host and device support
  • 8 × Programmable I/O (PIO) state machines for custom peripheral support
  • Supported input power 1.8–5.5V DC
  • Operating temperature – -20°C to +85°C
  • Castellated module allows soldering direct to carrier boards
  • Drag-and-drop programming using mass storage over USB
  • Low-power sleep and dormant modes
  • Accurate on-chip clock
  • Temperature sensor
  • Accelerated integer and floating-point libraries on-chip

Raspberry Pi Foundation menjamin akan memproduksi produk ini setidaknya sampai januari 2028, sebuah waktu yang sangat panjang, 7 tahun lagi. Raspberry Pi Pico ini menggunakan python ataupun C/C++ SDK untuk melakukan controlling.

Pesaing Arduino?

Selama ini pasar mikrokontroller dunia masih dirajai oleh Arduino. Dengan hadirnya Raspberry Pi Pico, tampaknya ceruk pasar mikrokontroller Arduino akan sedikit banyak tergerus deh. Dengan popularitas Raspberry Pi yang luar biasa, sepertinya Pico akan jadi produk yang sukses.

Dari form-factornya, RPi Pico ini berada diantara Arduino Pro Micro dan Arduino Uno, bisa dibilang seukuran dengan modem internet USB lah. Apakah RPi Pico akan menggusur Arduino kedepan?

Beri Kejutan! Red Hat Beri Gratis Lisensi ke UMKM

Setelah memantik perdebatan dan membuat heboh skena Linux dunia dengan 'membunuh' CentOS, dimana CentOS 8 adalah edisi centOS terakhir, Red Hat akhirnya memberi kejutan lagi gaes. Kini, seolah membayar rasa kecewa komunitas pengguna CentOS, Red Hat mengumumkan bahwa mereka akan memberikan lisensi subscription RHEL secara cuma-cuma untuk UMKM dan usaha-usaha tertentu. Semuanya akan dibatas hanya sampai pada 16 sistem saja.

Yang bisa menggunakan lisensi subscription gratis ini antara lain:

  • developer
  • sysadmin
  • home lab
  • dev team dengan skala kecil
  • lembaga non profit yang sebelumnya menggunakan centOS

untuk mendapatkan subscription gratis ini, silakan daftar dan gunakan menu Individual Developer subscription mulai hari ini, 1 Februari 2021 di website Red Hat.

'duf' Aplikasi Alternatif dari Tool 'df' di Linux

Aplikasi 'df' adalah tool bawaan dihampir semua distro linux yang akan menampilkan informasi seputar disk usage dan free space yang ada di storage yang kita gunakan. Pada tutorial kali ini kita akan menggunakan salah satu alternatifnya yaitu 'duf'.

Duf atau bisa dibilang disk usage/free utility adalah aplikasi yang serupa dengan df sebenarnya, namun ada beberapa kelebihan seperti:

  • lebih mudah dibaca dalam bentuk tabel
  • lebih colorful
  • bisa diatur lebar/tinggi tabel datanya sesuai ukuran terminal konsol
  • sort dan filter data

Cara Install Duf

untuk menginstall duf, pastikan komputer linux sudah memiliki software Go lang compiler. Jika belum silakan install saja, dengan apt install go misalnya.

kita download dulu duf ini dari reponya di Github dengan tool git:

git clone https://github.com/muesli/duf.git
cd duf
go build
jika tidak mau repot-repot compile, Duf juga sudah bisa diunduh langsung dalam format yang bisa langsung di ekse:
wget https://github.com/muesli/duf/releases/download/v0.5.0/duf_0.5.0_linux_amd64.deb
sudo apt install ./duf_0.5.0_linux_amd64.deb
untuk pengguna Arch linux bisa gunakan AUR:
git clone https://aur.archlinux.org/duf.git 
cd duf
less PKGBUILD
makepkg -si
cukup digunakan dengan menggunakan duf dalam terminal konsol, dengan hasil seperti ini:

Cara Mengatasi Case AirPod tidak bisa Ngecharge

AirPods adalah salah satu produk dari Apple yang cukup revolusioner dan membuat skena baru di dunia konsumsi teknologi, yaitu skena TWS (true wireless speaker). AirPods sebagai pioner cukup banyak punya masalah sebenarnya. Pada tutorial kali ini kita akan mengatasi jika casing airpod tidak bisa ngecharge.


Jika Casing Airpod tidak bisa ngecharge, silakan periksa hal-hal berikut:

Kabel charger tidak terkoneksi

cek, kabel charger pada casing airpod. jangan jangan dia kendor dan tidak terpasang secara sempurna. jika menggunakan kabel USB dari pihak ketiga (diluar apple) silakan ganti dengan yang lain atau ganti dengan yang original.

Cek Stop Kontak

ya, bisa saja stop kontak yang kita gunakan bermasalah. bisa cek dengan cas perangkat lain atau lampu misalnya.



Mengenal Apa itu Omeka

Omeka adalah sebuah aplikasi web koleksi digital yang dirilis sebagai proyek opensource dan gratis digunakan. Secara sederhana, Omeka adalah sbeuah digital repository yang hadir dalam bentuk aplikasi web. 

Omeka dikembangkan oleh Roy Rosenzweig Center for History and New Media (CHNM) di George Mason University (GMU). Software Omeka ini hadir dan dikembangkan secara opensource sejak tahun 2008, dan pertama kali dirilis pada 21 Februari 2008 dengan laman github https://github.com/omeka/Omeka 

 Dalam pengembangannya Omeka selain hadir dalam proyek opensource juga hadir dalam layanan cloud yang digawangi mereka di omeka.net. Berikut adalah logo Omeka (aplikasi)
Saat ini Omeka sudah sampai pada versi software v3.0.1. Untuk mendownload versi terbaru dari Omeka, silakan masuk ke laman berikut: https://omeka.org/s/download

Friday, January 29, 2021

Cara Install Let's Encrypt (certbot) di CentOS 8

Pada tutorial kali ini kita akan menginstall Let's Encrypt (certbot) di CentOS 8. Silakan siapkan CentOS 8 dengan akses sudo, apache dan internet yang bisa terkoneksi.

Silakan ikuti langkah berikut:

1. Enable Repo EPEL jika belum

sudo dnf install https://dl.fedoraproject.org/pub/epel/epel-release-latest-8.noarch.rpm 
sudo dnf config-manager --set-enabled PowerTools 
2. Install certbot
sudo dnf install certbot python3-certbot-apache 
sudo dnf install certbot python3-certbot-nginx 
3. Rekues sertifikat SSL dengan certbot
sudo certbot --apache
Selamat mencoba!

Thursday, January 28, 2021

5 Fungsi Random di Python yang Mungkin Belum Kamu Tahu

 Python memberikan banyak fungsi untuk membuat nomor acak dengan sangat gampang. Beberapa yang bisa digunakan antara lain:

1. random()

Random ini menghasilkan nilai 0 sampai 1. Untuk menghasilkan nilai diluar 0 dan 1, bisa dikombinasi dengan fungsi lain.

import random

# Print a random float number between 0 and 1
x = random.random()
print (x)

# Print a random float number between 0 and 10
x = random.random() * 10
print (x)

# Print a random float number between -5 and +5
x = random.random() * 10 - 5
print (x)

2. randint() 

akan menghasilkan nomor bernilai interger sesuai range yang ditentukan

import random

# Print a random integer between 10 and 100
x = random.randint(10, 100)
print (x)
 

3. uniform() 

persis seperti radint() tapi hanya untuk bilangan floating.

import random

# Print a floating point number between 10 and 50
x = random.uniform(10, 50)
print (x)

4. randrange() 

digunakan bila ingin mendapatkan bilangan yang ganjil atau genap misalnya

import random

# Print a Integer number between 0 to 9
x = random.randrange(10)
print (x)

# Print a integer number between 10 to 99
x = random.randrange(10, 100)
print (x)

# Print a Even integer number between 10 to 99
x = random.randrange(10, 100, 2)
print (x)

5. choice() 

adalah memilih secara acak dari sebuah array yang diberikan:

import random

# Select a random element from below sequence
x = random.choice(['red', 'geen', 'yellow'])
print (x)
Selamat mencoba.

Benarkah Seberani itu Ubuntu 21.04 Pakai Wayland Secara Default? Imbas GNOME 40/GTK4?

 Setidaknya menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh om Sebastien Bacher di laman Discourse Ubuntu, kita tahu bahwa tim Desktop Ubuntu sangat mempertimbangkan untuk menggunakan Wayland secara default di rilis mendatang, yaitu Ubuntu 21.04 dengan codename 'Hirsute Hippo'. 

In the Ubuntu 17.10 cycle we tried wayland as the default session but we didn’t feel confident at the time it was ready yet for a LTS. Things improved since, some of the blockers we found back then got resolved (desktop sharing), and that’s where the upstream focus is going. We believe now is the right time to try again, it should give us enough time before the next LTS to get proper feedback and sort out issues.

Since we decided to not upgrade our GNOME version this cycle it should also make things a bit easier. Note that nvidia users are still going to default to xorg for now but hopefully that situation will be resolved before the LTS.

We will keep this topic updated as needed, as usual community feedback is welcome and bugs are best reported on launchpad.

Dulu saat Ubuntu 17.10 dirilis, Wayland digunakan secara default dan memantik banyak sekali laporan user tidak mendapatkan pengalaman berkomputer dengan ubuntu terbaru tersebut. Kemudian, tim memutuskan untuk kembali menggunakan X11 lagi. Wayland di Ubuntu 17.10 memang belum matang, bahkan untuk sekedar di-default-kan di versi LTS setahun setelahnya.

Kini dengan keputusan Canonical yang tidak mengikuti alur rilis GNOME 40 dan GTK4,  tampaknya langkah menggunakan Wayland secara default akan cukup mulus. GNOME 40 akan dirilis pada awal tahun ini dan menggunakan GTK4 sebagai basisnya. Nah, jika memaksakan menggunakan GTK4, banyak sekali PR yang harus diselesaikan oleh banyak distro linux yang membuat tool dari basis GTK3, termasuk juga Ubuntu. Sepertinya mereka tidak siap squidward! Heuheu

Anyway, di laman discourse Ubuntu tersebut, reply dari para netizen juga cukup beragam. Dari yang mendukung, sampai (kebanyakan) melaporkan bug Wayland yang dialami dikomputer mereka. Bagi yang ingin mencoba-coba Wayland di desktop Ubuntunya, ketika muncul halaman login silakan pilih Wayland. Kalau tidak ada setup neko-neko seperti dual-screen atau pakai NVIDIA, seharusnya sih Wayland berjalan normal-normal saja.

Yang ingin lapor tentang bug Wayland, bisa main ke sini: https://discourse.ubuntu.com/t/trying-wayland-by-default-again/20575/3

Kena Lagi! Segera Update Kernel Linux Ke Versi Terbaru (Ubuntu sudah sebar update!)

 Beberapa bug dalam kernel Linux kembali ditemukan dan menjadi laporan vulnerability terbaru dari kernel sejuta ummat ini. Ubuntu dan beberapa distro enterprise sudah mulai menyebar update kernel terbaru. Segera update!

Vulnerability serius ini menimpa semua kernel yang dirilis sebelum edisi versi 5.10.7 (yang terbaru saat tulisan ini terbit). Hal itu dimaktubkan dalam CVE-2020-28374, yang diregister akhir tahun lalu. CVE itu menuliskan tentang bug di implementasi target LIO SCSI di kernel Linux yang memungkinkan orang tidak bertanggung jawab bisa mengambil alih LUN dari disk iSCSI kita, sampai dengan memodifikasinya.

“In drivers/target/target_core_xcopy.c in the Linux kernel before 5.10.7, insufficient identifier checking in the LIO SCSI target code can be used by remote attackers to read or write files via directory traversal in an XCOPY request, aka CID-2896c93811e3,” reads the security advisory.

Read more at 9to5Linux.com: New Linux Kernel Vulnerabilities Patched in All Supported Ubuntu Releases https://9to5linux.com/?p=6425

“In drivers/target/target_core_xcopy.c in the Linux kernel before 5.10.7, insufficient identifier checking in the LIO SCSI target code can be used by remote attackers to read or write files via directory traversal in an XCOPY request, aka CID-2896c93811e3,” reads the security advisory.Read more at 9to5Linux.com: New Linux Kernel Vulnerabilities Patched in All Supported Ubuntu Releases https://9to5linux.com/?p=6425

“In drivers/target/target_core_xcopy.c in the Linux kernel before 5.10.7, insufficient identifier checking in the LIO SCSI target code can be used by remote attackers to read or write files via directory traversal in an XCOPY request, aka CID-2896c93811e3,” reads the security advisory.

Read more at 9to5Linux.com: New Linux Kernel Vulnerabilities Patched in All Supported Ubuntu Releases https://9to5linux.com/?p=6425
“In drivers/target/target_core_xcopy.c in the Linux kernel before 5.10.7, insufficient identifier checking in the LIO SCSI target code can be used by remote attackers to read or write files via directory traversal in an XCOPY request, aka CID-2896c93811e3,” reads the security advisory.

Read more at 9to5Linux.com: New Linux Kernel Vulnerabilities Patched in All Supported Ubuntu Releases https://9to5linux.com/?p=6425

Lalu distro apa saja yang kena? dapat dipastikan hampir semuanya! Meskipun sebenarnya bug ini hanya berimplikasi besar sekali beberapa distro seperti kernel khusus Raspberry Pi (v8), AWS, Google Cloud Platform (GCP), Microsoft Azure Cloud, Oracle Cloud dan environment dengan KVM. Namun, tidak ada salahnya bagi kita pengguna Debian, Ubuntu, Red Hat, CentOS, openSUSE, dll untuk segera update ke kernel terbaru, khususnya jika kita memiliki kebutuhan akan driver iSCSI.


Pengalaman Menggunakan MX Linux di Raspberry Pi 4, Lebih Baik dari Raspberry Desktop?

 Distro MX Linux akhirnya merilis juga versi spin khusus untuk Raspberry Pi. MX Linux bagi yang belum tahu adalah salah satu distro linux yang mendapat respek luas dan terkenal karena tampilan dan tool-toolnya yang lengkap. MX Linux pun berturut-turut menjadi peringkat pertama di Distrowatch.com selama berbulan-bulan sampai sekarang.

Edisi khusus Raspberry Pi dari MX Linux ini menggunakan desktop Fluxbox. Fluxbox sebagai desktop environment ringan, sangat cocok dan tampil elegan sekali di racikan MX Linux tersebut. Ada launcher ala-ala Macbook di sisi kiri layar desktop, ada panel di bagian bawah desktop/layar, dan dibagian kanan terdapat Conky berupa informasi sistem, cpu, memory, proses load dan network.

 Instalasi dari MX Linux ini juga seperti kebanyakan image yang disediakan untuk Raspberry Pi. Cukup unduh file imagenya, kemudian 'burn' ke SD Card dengan tool seperti Raspberry Pi Imager, Etcher atau yang lain seperti tool 'dd'.


Konsumsi RAM default bagi MX Linux di Raspberry Pi ini hanya berkisar 300MB ketika belum ada aplikasi. Dengan demikian cukup banyak RAM Raspberry Pi yang masih bisa digunakan untuk aplikasi lain, dimana menurut kami itu sangat cukup.

Daftar software pilihan di distro ini:

MX Linux yang dikembangkan dari basis Raspberry Pi OS ini dieksekusi dengan sangat baik. Tool bawaan dan legendari dari MX Linux yaitu MX Tool juga berjalan normal di Raspberry Pi. WiFi baik 2.4 GHz dan 5 GHz juga bisa digunakan dengan baik di MX Linux. Bluetooth juga bekerja normal. Suara normal. Video playback di Full HD dan youtube 1080p di Firefox juga berjalan normal dengan catatan WebRender dan VAAPI di enable dulu.

Untuk urusan seperti streaming Netflix, Disney+ atau Amazon Prime sepertinya memang belum cocok menggunakan Raspberry Pi. 

Silakan pakai devais yang lain. Untuk kompatibilitas, distro MX Linux Raspberry Pi ini bisa berjalan di Raspberry Pi 3, 4 dan 400. Bagi yang ingin mencoba MX Linux Raspberry Pi, silakan unduh lewat tautan berikut:

- Repo UNNES: http://repo.unnes.ac.id/raspberry-pi/mx-linux-fluxbox-beta.img.xz

- MX Linux Sourceforge: https://sourceforge.net/projects/mx-linux/files/Community_Respins/Raspberry%20Pi/

Wednesday, January 27, 2021

Sip! Kayanya Fedora 34 Bakal Pakai GNOME 40

Sip! Sepertinya Fedora terbaru yaitu Fedora 34 akan menghadirkan GNOME 40 nanti. Seperti biasa, edisi Fedora yang akan menggunakan GNOME ini nanti adalah Fedora Workstation.

Fedora 34 ini memang mengambil posisi yang berbeda dengan yang dilakukan oleh Canonical lewat Ubuntu 21.04 Hirsute Hippo yang tidak menghadirkan GNOME 40 karena mengusung redesain UI yang terlalu berani. GNOME 40 menggunakan GTK 4 toolkit sebagai basis frameworknya.

Penikmat Fedora Rawhide pada minggu ini bahkan bisa menikmati versi Alpha dari GNOME 40. Tetapi meskipun demikian, tim dari Fedora akan kembali ke versi GNOME 3.38 jika banyak dari komponen GNOME 40 sangat susah dimasukkan dalam Fedora 34 mendatang.

Fedora 34 akan dirilis sekitar April 2021 mendatang.

Yaah Kena Lagi! Segera Update 'sudo' Ada Vulnerability Berbahaya

 Lagi-lagi aplikasi 'sudo' mendapat bug parah dimana dalam laporan CVE-2021-3156 oleh Baron Samedit, seorang hacker bisa menjadi root dengan sangat mudah dengan mengeksploitasi 'sudo'. 

 


Bug dalam tool sudoedit, memungkinkan hacker melakukan bypass file permission dan testing apakah sebuah folder ada atau tidak. Konon, penyerangan  itupun hanya cukup dengan melakukan sebuah symlink ke path tertentu. Versi aplikasi sudo yang terpengaruh dengan bug ini adalah versi 1.9.5 ke bawah.

 Saat ini sudah dirilis Sudo versi 1.9.5p2 (patch kedua) di hampir semua distro linux besar. Untuk itu silakan update lewat cara masing-masing distro linux.

Lebih lengkap bisa baca siaran laman resmi sudo disini: https://www.sudo.ws/stable.html#1.9.5p2

Gampang! Ini Cara Build Kernel Linux dari Awal (From Scratch) di Debian/Ubuntu

 Pada tutorial kali ini kita akan melakukan pembangunan (build) kernel linux dari awal sekali atau bahasa kerennya, from scratch. Untuk mengikuti tutorial kali ini, silakan siapkan komputer dengan linux, punya akses root/sudo dan setidaknya ruang bebas (free space) diatas 12GB.

Untuk membangun/membuat (build) kernel linux ada beberapa tahapan dan syarat tentunya. Secara sederhana, kita akan melakukan compile source code.

Langkah pertama, silakan download source code kernel terbaru dari halaman official website Kernel, di kernel.org.


 saat tulisan ini terbit, versi kernel terbaru adalah versi 5.10.10.

 

Download versi tersebut misalnya 5.10.10:
wget https://cdn.kernel.org/pub/linux/kernel/v5.x/linux-5.10.10.tar.xz
kemudian ekstrak dengan perintah tar:
tar xvf linux-5.10.10.tar.xz
untuk software-software yang dibutuhkan untuk melakukan kompilasi, kita bisa install dengan apt-get:
sudo apt-get install git fakeroot build-essential ncurses-dev xz-utils libssl-dev bc flex libelf-dev bison
setelah software tersebut terinstall, kita masuk ke folder linux-5.10.10 (atau menyesuaikan ya) dan salin file configurasi kernel:
cp -v /boot/config-$(uname -r) .config
setelah itu atur config tersebut:
make menuconfig
pilih konfig sesuai keinginan. kemudian build dengan perintah make.
make
tunggu sampai proses compile selesai. untuk menginstall modul yang dibutuhkan, bisa menggunakan perintah:
sudo make modules_install
setelah selesai, lanjutkan dengan proses install dengan:
sudo make install 

Cara Penggunaan Kernel Baru from Scratch

meskipun sudah terpasang, untuk menambahkan kernel baru tersebut ke GRUB, kita harus membuat initial loader dulu.
sudo update-initramfs -c -k 5.10.10
kemudian update konfigurasi GRUb:
sudo update-grub
setelah itu restart komputer dan booting ke kernel baru (5.10.10).

Tuesday, January 26, 2021

Cara Install Redis di MacOS

Pada tutorial kali ini kita akan menginstall Redis Server di MacOS. Apa itu Redis Server? Redis Server adalah sebuah software server yang memberikan solusi storage data dan cache yang sangat cepat, menggunakan basis key dan value. Kegunaan dari Redis Server ini antara lain sebagai database, cache storage, dan message broker.
Untuk menginstall Redis di MacOS, ada beberapa cara. Silakan ikuti cara yang paling mudah menurut kalian.

1. Dengan homebrew

Bagi yang belum memiliki Homebrew, silakan jalankan terminal dan tuliskan perintah berikut:
/bin/bash -c "$(curl -fsSL https://raw.githubusercontent.com/Homebrew/install/master/install.sh)"
JIKA sudah memiliki Homebrew, silakan update dulu:
brew update
kemudian install Redis:
brew install redis

2. Build Manual

Untuk cara kedua, silakan jalankan terminal dan tuliskan satu persatu berikut:
mkdir redis && cd redis
curl -O http://download.redis.io/redis-stable.tar.gz
tar xzvf redis-stable.tar.gz
cd redis-stable
make
make test
sudo make install

3. Dengan Docker

Cara ketiga, kalian wajib sudah memiliki Docker di Mac kalian. Silakan tuliskan:
docker run --name some-redis -d redis
Lebih lengkap, silakan baca: https://hub.docker.com/_/redis.

Cara Menginstall KVM di CentOS

Pada tutorial kali ini kita akan menginstall KVM di distro CentOS. Silakan siapkan server CentOS dan koneksi internet ke repo. Yang akan kita gunakan adalah CentOS versi 7 maupun versi 8.
Langkah pertama, silakan cek Support Hardware Virtualization (HV). Jalankan pada console, dengan perintah:
cat /proc/cpuinfo | egrep "vmx|svm"
diharapkan server CentOS 7/8 akan tampil tanda VMX untuk prosesor Intel dan tanda SVM untuk prosesor AMD. Pastikan ada tanda diatas ya, sehingga dipastikan server mendukung HV (Hardware Virtualization). Langkah kedua, install aplikasi KVM:
sudo yum update
sudo yum install @virt virt-top libguestfs-tools
kemudian, enable daemon dari VirtD:
sudo systemctl enable --now libvirtd
pastikan modul kernel untuk KVM juga sudah di load ya. dengan perintah:
lsmod | grep kvm
selamat mencoba!