Wednesday, July 29, 2015

Keren, Ubuntu MATE Bisa Jalan di Mini TV Box Ga Jelas

Ubuntu MATE secara resmi beberapa pekan yang lalu memang menyita banyak pertanyaan dari para penggunanya ketika mereka merilis versi aarch32 untuk prosesor ARMv7. Populasi pengguna ARMv7 sendiri cukup sedikit, yang terkenal populer dan vokal adalah para pengguna mini-pc seperti Raspberry dkk. Lalu kenapa?

Dan waktu pun menjawab, ternyata ada saja satu dua orang yang nganggur dan ngoprek Ubuntu MATE miliknya ke mini TV Box yang dibelinya dari China. Adalah om qaz_2 yang sukses menjalankan Ubuntu MATE di devais MK808B Plus Quad-core mini TV Box dengan image ARMv7.

MK808B secara default datang dengan Android 4.4, bukan dengan Ubuntu MATE. Dalam video di channel youtube milik qaz_2 tersebut, bisa kita lihat Ubuntu MATE berjalan mulus tanpa halangan. Ini videonya:


Tuesday, July 28, 2015

Canonical Ngaku Salah, Minta Maaf Soal Regresi Ubuntu Touch Kemarin

Pada tanggal 27 Juli yang lalu, om Lukasz Zemczak dari Canonical resmi mengirimkan report hariannya kepada sejumlah media tekno tentang pengembangan Ubuntu Touch yang sudah dilakukan baru-baru ini oleh para developer dari Canonical. Selain informasi terbaru terkait pengembangan tersebut, om Lukasz juga mewakili Canonical untuk MEMINTA MAAF terkait regresi, kesalahan update fatal yang diperkenalkan pada update OTA-5 dari Ubuntu Touch.


Masih menurut om Zemczak, berita besar dari pengembangan Ubuntu Touch kali ini adalah keputusan developer yang merilis OTA terbaru untuk memperbaiki OTA-5 yang membuat banyak fungsionalitas telepon di Ubuntu Touch rusak, seperti para pengguna Ubuntu Touch di Nexus 4 dan BQ Aquarius misalnya.

"Today we also decided to do an OTA-5 hotfix re-spin for mako devices, fixing the huge regression in telephony when wifi is disconnected," says Łukasz Zemczak. "We already prepared and released the mako image for the community channel (ubuntu-touch/stable/ubuntu( - the bq-aquaris.en mako devices should get the same update tomorrow morning. We apologize the inconvenience!"

Mereka harus belajar lagi soal manajemen rilis dan Q-A, jangan sampai potensi pasar mereka yang sudah susah payah diraih, jadi hancur karena satu update yang fail.

Ubuntu MATE Akan Hilangkan Ubuntu Software Center!

Distro Ubuntu MATE tidak akan menggunakan lagi Ubuntu Software Center mulai pada rilis 15.10 Alpha 2 nanti, kata salah satu developernya.

Yang mungkin menjadi pikiran dibenak kita selanjutnya adalah software apa yang akan menggantikan Ubuntu Software Center nanti. Ubuntu secara resmi memang datang dengan Ubuntu Software Center dan hampir semua keluarga distro berbasis Ubuntu juga sama. Kendati beberapa sudah memiliki alternatif seperti Muon di Kubuntu dan Lubuntu Software Center di Lubuntu.

Kenapa sih Ubuntu Software Center mulai dihindari oleh turunan Ubuntu sendiri? Mungkin karena sejak beberapa tahun yang lalu software ini tidak mengalami banyak perubahan signifikan, hanya sebatas memperbaiki bug saja. Banyak yang menganggap software ini semakin lama semakin bloated, lambat dan terkesan mandeg.


Om Martin Wimpress, selaku developer Ubuntu MATE yang melepas wacana diatas mengungkapkan bahwa Ubuntu MATE tidak akan serta merta mengikuti distro lain, misalnya Debian dengan Synaptic-nya, atau Kubuntu dengan Muon-nya. Dikutip dari posting Google+ miliknya:
"Ubuntu Software Center has been removed from the default install of Ubuntu MATE 15.10. There, I've done it. It will not feature in Ubuntu MATE 15.10 Alpha 2. You can stop sending me messages about it now. We have something else lined up by way of a replacement. No, it's not synaptic,"

Sekarang kita tinggal tunggu saja, apa yang akan dihadirkan Ubuntu MATE 2-3 minggu lagi di rilis Alpha 2 nanti.

Tuesday, July 14, 2015

Ubuntu MATE 15.10 Hilangkan Efek Desktop Cube?

Sekitar beberapa bulan ini saya rajin mengikuti perkembangan Ubuntu MATE. Bukan apa-apa, karena memang saat ini saya terpaksa menggunakannya untuk kebutuhan riset Docker Container.

Salah satu distro varian Ubuntu ini sedang aktif-aktifnya dikembangkan, seperti varian resmi lainnya yang akan hadir resmi berbarengan pada Oktober 2015 nanti. Satu demi satu perubahan kecil dan penambahan-penambahan fitur baru dilakukan pada distro ini.

Hari ini contohnya, Ubuntu MATE 15.01 untuk sementara menghilangkan efek "Desktop Cube" pada setting default Compiz yang dipakai mereka. Alasan terbesar dari langkah ini adalah ketidakstabilan Compiz di Ubuntu MATE selama ini yang cukup signifikan mempengaruhi tingkat kepuasan pengguna Ubuntu MATE yang kerap mengalami crash saat menggunakan Compiz.

Jujur, Desktop Cube memang salah satu efek keren di distro Linux yang bisa kita pamerkan kepada pengguna OS yang lain seperti Windows maupun OS X. Tapi sayang, efek sekeren apapun kalau hanya menambah jengkel saat tiba-tiba sering crash memang jadi dilematis.

Om Martin Wimpres sebagai salah satu leader di Ubuntu MATE menuliskan alasan lengkap mereka:

"The end result is greater consistency between Marco and Compiz keybindings, far fewer Compiz plugins are required, memory consumption is down, responsiveness is improved, I haven't crashed Compiz (or Steam) and I've replaced the Desktop Cube with the Desktop Wall. Yes, you read that right. The Desktop Cube is no longer the default workspace switcher. It was sadly slowing up some systems and one of the culprits causing Compiz to crash," 

Monday, July 13, 2015

10 Hal Yang Perlu Webdeveloper Lakukan Sebelum Mudik!

Lebaran tahun ini sudah tinggal beberapa hari lagi gan. Dan proses mudik sudah didepan mata. Bagi kita-kita yang bekerja jadi sysadmin, webdeveloper maupun programer, mudik dan lebaran bisa jadi gak kerasa karena tetap harus bekerja walaupun di kala makan ketupat :).

backup

Nah, inilah 5 tips yang bisa kamu lakukan sebelum mudik nanti!

1. Update, update, update!



Update semuanya gan. Masuk ke server satu-satu, update OS-nya. Siapa tahu ada update penting untuk Debian, Ubuntu, CentOS, SUSE atau RHEL yang harus kamu lakukan sebelum mudik. Jika dibutuhkan, buat list-nya.

Selain Update OS, lakukan juga update CMS gan. Misal kamu punya website dengan CMS dan pluginnya yang populer, seperti WordPress, Joomla, Prestashop, Magento dll. Update CMS ini lebih kritis lagi dibanding update OS gan, karena tidak semua orang punya akses VPS ke server.

2. Backup File Konten



Tips kedua, wajib dilakukan jika kamu punya cukup banyak file yang jadi konten penting. Kita tidak tahu, jika sewaktu-waktu pas liburan mudik website kita sedang dijahili dan file-file kontennya dihapus.

Proses backup bisa kamu lakukan via Cpanel, atau kamu download satu-satu dengan FTP. Seyogyanya, file backup sih dikompres (ZIP/tar.gz) biar hemat space. Jika perlu, burn ke CD/DVD atau upload ke server backup.



3. Backup Database



Iya, selain file konten, backup database adalah langkah penting selanjutnya. Kamu bisa backup dengan CPanel atau dump manual dengan mysqldump. Jika size database sudah cukup besar (> 500MB), jangan paksakan backup dalam single file gan. Pisah-pisah. Tips yang bisa kamu tiru: backup tiap tabel.

Dan, jangan hanya backup dalam format SQL! backup juga dalam format lain, misalnya XML.

4. Backup Source Code



Iya, jika kamu tidak menggunakan CMS untuk website atau apps yang kamu kerjakan, silakan backup source code mu. Paling sip, kalau kamu sudah bekerja menggunakan Git. Cukup commit dan push semua perubahan terakhir yang kamu develop ke server Git. Download latest commit dalam format tarball dan zip sebagai cadangan.

5. Backup Konfigurasi File



Setelah backup source-code, kamu juga perlu backup semua file konfigurasi server atau aplikasi yang kamu kerjakan. Jika sewaktu-waktu dibutuhkan, semua bisa didapat dengan cepat. Proses restore setelah insiden bisa sangat mulus.

File konfigurasi ini tidak hanya file koneksi database, tapi juga pengaturan-pengaturan lainnya yang biasanya dilakukan secara manual.

6. Siapkan Satu Server Cadangan



Iya, siapkan satu atau lebih server cadangan yang dalam kondisi siap pakai. Jika salah satu server terkompromi, kita tinggal hidupkan server cadangan ini dan restore aplikasi + database terakhir ke sana. Jangan berjibaku dengan proses restore ke server yang telah dihack, kecuali memang sangat penting dan kamu punya waktu lebih, atau hanya punya akses ke sana aja.

7. Siapkan Halaman Dummy "Selamat Hari Raya Idul Fitri"



Ini trik lama, dan sangat disarankan bagi kita yang tidak mau ambil resiko. Cukup route semua domain website atau aplikasi yang kita punya ke halaman dummy "Selamat Hari Raya Idul Fitri". Liburan bisa tenang karena semua trafik tidak masuk ke server asli.

Server asli bisa jadi masih hidup dan dapat diakses jika diperlukan.

8. Bawa Laptop dan Peralatan Tempurnya



Iya, kalau mudik jangan lupa bawa laptop dan peralatan tempurnya. Modem 3G, Charger, Mouse jangan sampai tertinggal. Jangan campur peralatan tempur ini dengan pakaian-pakaian dan oleh-oleh gan. Nanti bonyok :)

9. Siapkan Smartphone, Paket Data dan Aplikasi Sysadmin



Kamu tidak mungkin terus-terusan bawa laptop dan peralatan tempurnya kemana-mana saat kamu bersilaturahim kan? Maka bawalah smartphone dengan paket data yang berlebih. Install aplikasi-aplikasi sysadmin disana.

Aplikasi favorit yang bisa kamu pasang seperti: Juice SSHTerminal EmulatorRDP Client dan Browser untuk akses web.

10. Korbanin 1 Orang



Haha, ini tips terakhir yang banyak orang tidak mau. Korbanin 1 orang untuk jaga kantor, server dan aplikasi. Satu orang pahlawan ini tidak mudik, mungkin karena rumahnya deket kantor atau memang putera daerah.



Tentunya karena mengandalkan satu orang pahlawan ini, dokumentasi aplikasi dan SOP dikala darurat sudah dipahaminya.

Gimana, ada tips lagi yang mau ditambahkan? Kalau ada tulis di komentar dibawah ini.

Segenap kru emka.web.id mengucapkan selamat berhari raya, bermudik ria dan bersilaturahmi bersama keluarga... Hati-hati dijalan bagi yang mudik!

Sunday, July 12, 2015

Konsep #Ubuntu Snappy Core, Menarik Juga!

Ubuntu memang salah satu distro linux yang menjadi benchmark perkembangan Linux sekarang. Banyak sekali produk-produk inovatif yang lahir dari tangan Canonical dan komunitas pengembang Ubuntu Linux.

Inovasi terbaru adalah hadirnya sistem Ubuntu Core. Setiap software akan didistribusikan dalam bentuk paket 'snappy' yang pada dasarnya hanyalah kumpulan file-file binary yang akan diekstrak dalam layer masing-masing. Sehingga kalau ada satu saja komponen yang tidak dikehendaki, atau jika pengguna ingin kembali ke versi lawas, maka tinggal melakukan roleback saja.

Pagi ini saya membaca lebih detail tentang tutorial penggunaan Snappy di Ubuntu Core ini. Anda bisa turut membacanya disini: https://developer.ubuntu.com/en/snappy/tutorials/using-snappy/ dan sangat tertarik dengan konsep yang ditawarkan. Lebih mudah dan mungkin lebih praktis dibanding apt-get yang sekarang digunakan Ubuntu.

Misalnya, untuk mengetahui versi Core yang kita pakai, kita cukup ketikkan perintah
snappy info
nanti akan muncul
release: ubuntu-core/15.04/stable
architecture: armhf
frameworks:
apps:
yang artinya kita menggunakan Ubuntu Core versi 15.04 stable di prosesor arm, tanpa framework core dan aplikasi.
Satu lagi yang membuat saya lebih tertarik adalah ketika Ubuntu Core lebih dulu mencoba mendukung docker, linux container yang saat ini sedang jadi raja. Konsep Ubuntu Core dan Docker memang mirip.
Saat ini memang teknologi ini masih sangat prematur, kendati diklaim sudah mulai digunakan konsepnya untuk upgrade OTA Ubuntu Phone, tapi untuk menjadi standar baru dan menggusur DEB, RPM, TGZ dll, masih butuh waktu yang cukup lama.