Skip to main content

Bikin UPS Sendiri untuk Raspberry Pi!

Ada kalanya project dengan Raspberry Pi kita butuh stabilitas catu daya yang mumpuni,apalagi jika butuh catu daya 24 jam yang handal sekalipun hidup di area dimana listrik PLN sering padam. Ini solusinya bang, bikin UPS sendiri untuk Raspberry Pi. Contohnya ada di project di Raspi-UPS

Untuk proyek ini kita butuh setidaknya 4 alat ya gan:


  • Raspberry Pi

  • Charger Mini USB 1-2 A

  • Powerbank dengan Duo-Charge (saya pake Merk Artha, 10000mAh)

  • LAN Switch atau Router, saya pakai mini Router dari GLiNET (kecil dan cuma butuh 5v daya seperti perangkat USB lain :) )





img_0692

Keempatnya tentunya juga dilengkapi dengan kabel MiniUSB dan kabel LAN. Khusus untuk Powerbank, silakan cari dengan kemampuan Duo-charge, jadi bisa tetap mensuplai daya meskipun sedang dicharge pake listrik, dan tetap memberi daya meskipun listrik input mati. (Bisa search di AliExpress, Bangood dkk).

Untuk susunan hardwarenya seperti ini gan:

[caption id="" align="aligncenter" width="544"] (c) Raspi-UPS[/caption]

Raspberry Pi dapat daya dari Powerbank DuoCharge, sedangkan powerbank dicharge langsung dari listrik PLN dengan adaptor 1-2A seperti biasa. Untuk Switch/Router dapat listrik dari colokan yang sama dengan sumber charge Powerbank. Kemudian kabel LAN dikoneksikan dari switch/router ke Raspberry Pi sebagai jalur internet. Nah, koneksi LAN inilah yang akan dideteksi sebagai trigger UPS.

[caption id="attachment_38318" align="aligncenter" width="680"]img_0693 Router GliNET, 200 Ribuan punya 1 port LAN dan cuma butuh 5v dari Adaptor USB biasa :)[/caption]

Software



Untuk software, kita akan pakai daemon UPS yang biasa disebar didistro linux lain, yaitu upsd. Untuk menginstallnya, silakan gunakan perintah:

[sourcecode]sudo apt-get install nut[/sourcecode]

dimana Nut ini punya paket upsd didalamnya, atau download file DEB dari Raspi-UPS dan install dengan cara:

[sourcecode]
wget http://raspi-ups.appspot.com/upsd/upsd_1.2-1.deb
sudo dpkg -i upsd_1.2-1.deb
[/sourcecode]

Untuk memastikan upsd berjalan, silakan cek dengan perintah upsd -i.

Proses selanjutnya adalah memastikan konfigurasi upsd sudah sesuai dengan sistem kita. Khususnya device ethernet yang akan dipakai.

Silakan baca dan edit file konfigurasi upsd di /etc/upsd/upsd.conf. Pastikan dalam konfigurasi sudah teratur seperti ini:


  • ENABLED = Yes

  • INTERFACE = eth0



dimana eth0 adalah device ethernet kita, silakan sesuaikan jika perlu. Jika semua sudah terpasang sesuai skema diatas, silaka dicoba ya gan.

Silakan simak video instalasi dan konfigurasinya disini:



Dari percobaan saya menggunakan Powerbank Artha 10000 mAh, setidaknya raspberry pi bisa berjalan 10 jam. Jadi, meskipun listrik mati, proyek kita dengan raspberry pi masih tetap bisa berjalan normal karena ada catu daya cadangan model UPS diatas.

Selamat mencoba!

 

Comments

  1. Artikel bagus :)
    mau klarifikasi sedikit, apa fungsi software upsd kalau pakai powerbank sebagai UPS?
    kalau menurut saya nggak ada fungsinya (CMIIW)
    kecuali powerbanknya bisa komunikasi ke Raspi

    ReplyDelete
  2. saya jelasin lagi deh, power rasberry pi itu dari powerbank, dan powerbank terus diisi oleh listrik PLN selama masih nyala, jika listrik mati (dideteksi dari LAN yang putus) maka fungsi UPS oleh upsd berjalan. Misal, di upsd.conf di set pada posisi 30%, sebelum 30% itu terdeteksi dia (upsd) akan kirim perintah shutdown ke raspberry, supaya tidak ada lost data karena putus daya tiba-tiba.

    agak susah kalau nggak praktek...

    ReplyDelete
  3. Mas, habis biaya berapa?

    Njenengan domisili mana? Pengen belajar merangkai phi + power bank saya, rencananya mau saya konekkan ke Laptop via cable UTP cross (remote desktop remmina GNU/Linux).

    Maklum dana belum kuat kalau harus beli Pi Top

    Terima kasih =)

    ReplyDelete
  4. hanya seharga powerbank yang support di charge sambil ngasih catu daya output

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

How to Install Traefik in Debian (Without Docker)

 Download the suitable version of Traefik for your system from here: https://github.com/traefik/traefik/releases as an example, we'll be download the linux 64 bit version: wget https://github.com/traefik/traefik/releases/download/v2.8.7/traefik_v2.8.7_linux_amd64.tar.gz extract those package: tar -xzvf traefik_v2.8.7_linux_amd64.tar.gz set the traefik as executable and move the traefik binary to linux bin folder

Create AdminLTE Dashboard with NextJS

Sure, you can create an AdminLTE dashboard in a Next.js project using TypeScript. Here's a step-by-step guide:  Create a Next.js Project with TypeScript:  If you haven't already, create a new Next.js project with TypeScript by running the following commands: npx create-next-app my-adminlte-dashboard --use-npm --typescript cd my-adminlte-dashboard Install Dependencies: 

Cara Disable Antimalware Service Executable di Windows 10

Disadari atau tidak, Windows 10 (dan juga windows-windows lainnya) hadir dengan banyak sekali aplikasi bloatware (aplikasi yang tidak perlu-perlu amat dimiliki oleh end user). Contohnya, adalah aplikasi yang seharusnya sudah tergantikan fungsinya oleh antivirus, seperti Antimalware Service Executable . Aplikasi ini dicurigai membuat Windows 10 mengalami inefisiensi memori/RAM, memakan resource yang tinggi, dengan Load yang tinggi (tanpa limit terkadang). Nah, berikut adalah cara men-disable nya: Tekan tombol Windows + I untuk membuka apliaksi Windows Setting. Pilih icon menu Update and Security Pilih lagi menu disamping kiri Windows Security Pada jendela baru yang muncul, ada pilihan Virus & Threat protection Klik ini Lalu matikan proses Real-time protection tersebut. Dengan Regedit. Buka dialog regedit, Windows + R dan ketik ‘regedit’ Cari Folder regedit ini HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Policies\Microsoft\Windows Defender Buat sebuah DWORD baru dengan klik kanan