Pembuat Erle-Spider memang bukan pabrikan otomotif atau perusahaan besar di Silicon Valley. Ongkos untuk memulai proses manufaktur besar-besaran dari semua komponennya memang nggak sedikit. Setidaknya mereka butuh sekitar 50.000 dollar amerika atau 715 juta rupiah. Mahal memang.
Diputuskannya penggunaan Ubuntu sebagai basis sistem operasi dari drone mereka mungkin melewati tahap yang panjang. Tujuannya pasti berhemat. Daripada membuat sistem operasi sendiri yang belum tentu selesai dan memakan banyak biaya. Pilihan ini tampaknya tidak hanya dibikin oleh Erle-Spider sendiri, banyak drone-drone terbang yang berbasis Ubuntu juga mungkin punya alasan yang sama.
(Nggak lucu kalo misalnya drone kamu enak-enaknya terbang, terus BSOD! wkwkwk)
Erle-Spider sekarang bisa dipesan di IndieGoGO dengan harga yang miring. Kalau tidak salah sekitar 319 dollar. Saya kira yang beli pun tidak rugi jika paham apa yang dibelinya, tidak sekedar sebagai mainan keasyikan saja. Sangat menantang bahkan, karena paket paling murah dari Erle-Spider justru tidak datang utuh dalam bentuk siap pakai, kamu harus rangkai sendiri. Tentunya dibantu dengan buku panduan dan video.
Spesifikasi
Erle-Spider ini merupakan drone dengan enam kaki menyerupai laba-laba. Menjalankan Ubuntu Snappy Core. Terkoneksi dengan banyak aplikasi berbasis paket Snappy yang dibuat oleh Canonical. Membuka kemungkinan penggunanya untuk membuat dan menjual (bahkan) hasil pemrograman perilaku drone yang mereka punya. Sudah dilengkapi dengan algoritma penglihatan komputer, implementari model sensor yang dinamis. Prosesornya berkekuatan 900MHz quad-core ARM Cortex-A7. Punya RAM 1 GB. Ada port USB, ethernet, I2C, UART dan HDMI. Sensornya pun lengkap, ada sensor gravitasi, giroskop, kompas digital, sensor tekanan, sensor suhu. Satu lagi spek keren lainnya, Erle-Spider ini mendukung koneksi 3G dan 4G!
Jika kampanye di IndieGoGo ini sukses, produk Erle-Spider akan hadir ditangan para pendukungnya mulai Desember 2015 sebagai hadiah natal.
Gimana, mau?
0 comments:
Post a Comment